Menyikapi Kegagalan
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. 2 Timotius 1:7.
Saya mengenal seorang teman yang memutuskan tidak menikah hanya karena melihat banyak temannya mengalami kegagalan dalam rumah tangga mereka. Menurut saya, ini alasan yang cukup ‘aneh’. Teman yang lain tetap melajang karena tidak berani lagi membuka hati setelah dikhianati tunangannya. Satu lagi, still ‘jomblo’ di usia kepala empat lebih, hanya karena alasan takut melahirkan.
Sementara tidak sedikit orang yang hidup dalam kesulitan ekonomi karena kegagalan dalam bisnis. Itulah kenyataan yang ada. Kegagalan dan ketakutan yang mengikat diri mereka sehingga mereka harus menerima kenyataan hidup kalau mereka tidak memiliki pasangan yang dapat saling menguatkan dan berbagi dan juga hidup dalam kekurangan karena takut mencoba lagi.
Seandainya Orville, Wright bersaudara yang menciptakan pesawat terbang bersayap pertama tahun 1903, tidak berani lagi meneruskan penemuannya setelah pesawatnya terhempas dan mengalami patah kaki dan dua tulang iganya, mungkin kita tidak dapat pergi keberbagai tempat dengan pesawat terbang.
Kegagalan tidaklah fatal. Yang fatal adalah kegagalan untuk bangkit kembali. (John Maxwell). Kegagalan dan ketakutan apa yang sedang Anda hadapi? Semoga nasehat ini menguatkan Anda: “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” 2 Timotius 1:7. Sertakan Tuhan dalam tiap rencana Anda, karena diluar Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa. (EK)