Memang Lidah Tak Bertulang
Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Mazmur 34 : 14
Lagu ini pernah dipopulerkan pada tahun 80-an; ’memang lidah tak bertulang…, tak terbatas kata-kata … tinggi gunung seribu janji…, lain dibibir lain di hati …’ Lidah, sesuatu yang kecil di dalam mulut kita, yang tersembunyi dan tidak pernah tampak dari luar. Lidah merupakan alat perasa yang sangat sensitif terhadap benda apapun yang masuk ke dalam mulut kita.
Perkataan pemazmur diatas adalah merupakan peringatan supaya kita tidak kehilangan kasih karunia yang sudah diberikan oleh Yesus Kristus. Waktu pertama kali kita menjadi orang percaya, lidah kita mengaku bahwa Yesus Kristus Dialah Tuhan dan Juru Slamat. Tetapi, bagaimana dengan sekarang, adakah perkataan-perkataan kita masih selaras seperti saat pertama kali kita mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juru Slamat? Saat ini kita diingatkan supaya berhati-hati terhadap lidah kita, karena dengan lidah kita bisa memuji Tuhan dan dengan lidah kita bisa mengutuk (baca Yakobus 3).
Surat 1 Petrus 3 : 10 berkata “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu”. Memang lidah tak bertulang sehingga sulit untuk dijinakkan, tetapi kita dapat menjaganya, yaitu dengan membiasakan hati dan pikiran kita selalu positif dalam menghadapi apapun. Marilah kita berusaha mengubah hidup kita menjadi lebih baik dengan memulainya dari menjaga lidah berhadap yang jahat dan bibir kita terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Amin (RPL)