Penolong dan Perisai Kita

Sesungguhanya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan. Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!  Maz 33: 18-20

Seorang anak muda berjalan di tengah hujan lebat ketika berangkat ke tempat kerjanya. Hal tersebut menyebabkan dia terkena flu. Dia sengaia meninggalkan payungnya di rumah. Seorang gadis muda melepuh tangannya ketika memegang cetakan kue karena tanpa sengaja dia lupa mengenakan pelindung tangan yang terletak di sebelah oven. Seorang pengendara motor meninggal dalam perjalanannya karena kepalanya terbentur aspal jalanan akibat helm pelindung kepalanya tidak dikenakan.

Semua hal diatas bisa dihindari. Semua orang diatas punya pelindung yang bisa melindungi dirinya, payung, saung tangan bahkan helm. Jadi mengapa mereka sakit, terluka bahkan meninggal? Bukankah karena mereka tidak menggunakan pelindung mereka?

Demikian Juga dalam kehidupan kita, Tuhanlah yang menjadi penolong dan perisai hidup kita. Takut akan Tuhan adalah melakukan ketetapan-ketetapan-Nya.  Bagaimana kita mengetahui ketetapan-ketetapan Tuhan? Yaitu melalui FirmanNya. FirmanNya yang berfungsi untuk melindungi kita seperti halnya payung, sarung tangan dan helm tadi.

Tuhan tidak akan bisa menjadi penolong dan perisai kita jika kita tidak melakukan ketetapanNya. Mari kenakan pelindung dan perisai itu dengan hidup sesuai FirmanNya.  Dengan menghidupi FirmanNya, maka Firman tersebut yang akan melindungi dan mmyelamatkan kita dari banyak kesulitan. (LL)

You may also like...