Tetap Rendah Hati
Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan. 2 Tawarikh 26:16.
Semua orang mendambakan kesuksesan. Namun nyatanya sering kali kesuksesan justru menjadi bencana yang menghancurkan hidup seseorang dan membawa seseorang menjadi tinggi hati, lupa bahwa itu semua terjadi karena anugerah Tuhan. Dalam keadaan susah seseorang berkata, “apa yang akan kumakan hari ini?”, tetapi ketika sudah mulai sukses ia berkata, “Di mana aku akan makan hari ini?” dan ketika sudah mencapai puncak kesuksesan ia berkata, “Siapa yang akan kumakan hari ini?”.
Sejalan dengan kesuksesan yang semakin menjulang, kebanggaan seseorang akan dirinya sendiri pun semakin naik. Hal ini terjadi dalam hidup raja Israel yang pertama. Ketika Saul ditahbiskan menjadi raja Israei, ia berkata, “Siapakah aku ini ? Aku orang biasa dari kota kecil dari suku Israei terkecil.” Namun setelah menjadi raja, ketika ditegur Nabi Samuel, ia berkata, ”HormatiIah aku sebagai raja.” itulah yang justru telah menghancurkan hidupnya. Oleh karena itu, belajarlah tetap rendah hati. (BHW)