Hati Kita
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Matius 22:37
Ketika kita melihat apa yang kita tidak suka atau benci, kita pasti akan segera menghindari dan menjauhinya. Begitu pula sebaliknya. Ketika kita menyukai sesuatu atau mencintai seseorang, pasti kita pun ingin selalu dekat dengannya.
Karakter seseorang bisa segera diketahui dari apa yang dibenci dan dicintainya. Jika ia benci terlambat, maka sebisa mungkin ia akan menjauhi terlambat dengan datang ke kantor lebih awal. Jika ia benci bercerai, maka ia akan menghindari dan menjauhi perceraian dan memelihara pernikahannya dengan baik. Jika ia membenci dusta, maka ia pun akan menghindari dusta dan mengatakan apa yang benar. Ini juga berlaku dengan apa yang kita cintai. Jika kita mencintai kebenaran maka kita akan mengerahkan seluruh energi dan kekuatan kita untuk hidup dalam kebenaran. Jika kita mencintai firman Tuhan, maka kita akan segera mendekatkan diri dan hidup sesuai dengan firman Tuhan.
Sebenarnya hanya satu permintaanNya kepada kita. Tuhan sudah memberikan kasihNya kepada kita, sudah semestinya kita balas kasih Tuhan itu dengan kasih kita kepadaNya. Kasih kita kepada Tuhan tidak bisa kita ganti dengan perpuluhan, sumbangan untuk pembangunan gereja, sumbangan natal atau pemberian-pemberian yang lain. Tuhan hanya minta respon kita kepadaNya dengan kasih yang sepenuh hati. Jangan khianati kasih Tuhan dengan persembahan-persembahan materi dari milik kita. Tuhan hanya mau hati kita. (YP)