A Confident Faith: No Fear, No Doubt

TEMA              : THE POWER OF FAITH (Kekuatan dari Iman)

JUDUL.      :   A CONFIDENT FAITH “No Fear No Doubt”

Ayat                : Daniel 3:1-30

 

Iman yang teguh, tidak ada keraguan dan tidak takut (a confident faith “no fear no doubt”) dapat dilihat dari pengalaman Sadrakh, Mesakh dan Abednego ketika dihadapkan kepada Raja Nebukadnezar. Jawaban mereka tidak ragu dan tidak takut (no fear no doubt) untuk tidak menyembah patung emas Raja Nebukadnezar. Karena itu Sadrakh, Mesakh dan Abednego berkeputusan hanya kepada Allah saja mereka menyembah dan demi Allah mereka siap mati (Daniel 3:16-18).

 

Peristiwa keteguhan iman untuk tidak menyembah patung Nebukadnezar ini menjadi suatu momen yang menentukan perubahan yang luar biasa bagi Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka dimasukkan ke dapur perapian namun tidak terbakar. Dan melalui peristiwa ini kemuliaan Tuhan dinyatakan, nama Tuhan ditinggikan di hadapan Raja dan semua Pembesar serta rakyat Babel. Dan bonusnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego diberi kedudukan tinggi oleh Raja Nebukadnezar di wilayah Babel.

 

  1. Momen yang menentukan (Decisive moment) seringkali datang di masa krisis dan datangnya tiba-tiba.

Sebuah masalah atau tantangan seringkali bisa menjadi momen yang menentukan dalam hidup kita. Jangan anggap remeh tantangan dalam hidup kita karena seringkali di balik tantangan ada rencana Tuhan yang besar. Selanjutnya kita harus merespon dengan cara yang baik karena respon kita akan menentukan. John C. Maxwel berkata: Seorang pemimpin besar adalah mereka yang telah berhasil meresponi momen yang menentukan dengan benar.

Contoh dalam Alkitab:

  • Momen yang menentukan dalam kehidupan Yusuf adalah menafsirkan mimpi Firaun.
  • Momen yang menentukan bagi Daud adalah mengalahkan Goliat.

 

  1. Momen yang menentukan hanya bisa terjadi jika kita sudah menyiapkan diri dengan baik.

Keteguhan iman Sadrakh, Mesakh dan Abednego sudah dibangun jauh hari sebelum peristiwa dapur api. Mereka punya komitmen tidak kompromi dengan tidak menajiskan diri dengan makanan raja (Daniel 1:5-13). Mereka punya komitmen untuk membangun hubungan dengan Tuhan secara konsisten. Pada masa itu orang Yahudi punya kebiasaan berdoa kepada Yahwe, Allah mereka 3 kali sehari. Mereka punya komitmen untuk takut kepada Tuhan daripada takut kepada manusia sehingga mereka tidak mengijinkan ketakutan menguasai mereka. Daud, Yusuf, mereka juga sudah menyiapkan diri jauh sebelum momen yang menentukan itu tiba. Untuk memiliki iman yang kuat perlu dilatih secara konsisten. Bagaimana kita menjalani kehidupan sehari-hari adalah persiapan kita, jadikan proses kehidupan kita sebagai arena berlatih, dan tidak bersikap menunggu-nunggu atau nanti-nanti saja.

 

Mengapa Sadrakh, Mesakh dan Abednego begitu percaya diri berdiri dalam iman mereka?

  • Mereka membangun hidup mereka di atas dasar yang teguh yaitu Tuhan. Bukan jabatan, harta kekayaan, fasilitas, dll.
  • Mereka tidak mengijinkan ketakutan menguasai hidup mereka.
  • Mereka memiliki percaya diri yang kuat karena iman kepada Tuhan bukan karena nekat.
  • Mereka punya pengalaman hidup di dalam Tuhan.

 

  1. Momen yang menentukan jika direspon dengan benar akan membawa kita ke level yang lebih tinggi.

Sadrakh, Mesakh dan Abednego diberikan kedudukan tinggi di wilayah Babel. Daniel diberi jabatan paling tinggi. Yusuf dijadikan PM di Mesir. Daud dijadikan Panglima Tentara. Mereka adalah contoh orang-orang yang diberikan kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih besar karena memberi respon dengan benar pada momen yang menentukan.

 

Keputusan yang harus dilakukan agar memiliki iman yang teguh:

 

  1. Bangunlah hidup kita di atas dasar yang teguh yaitu Tuhan. Bukan jabatan, harta kekayaan, fasilitas, dll.
  2. Percaya penuh kepada Tuhan. Jangan ijinkan ketakutan menguasai hidup kita.
  3. Berani melakukan tindakan iman karena percaya pada janji Tuhan. Bukan nekat karena emosi sesaat yang seringkali disesali kemudian.
  4. Siapkan diri kita dari sekarang. Bukan nanti. Jadikan kehidupan kita setiap hari sebagai persiapan. Lakukan DFPK (Doa, Firman, Persekutuan, Kesaksian) secara konsisten.

 

Pertanyaan dan aplikasi:

Iman yang teguh, iman yang kuat tidak terjadi secara mendadak, melainkan harus dibangun setiap hari. Bagaimana kita melakukan kebenaran firman ini dalam kehidupan sehari-hari. Sharingkan !

 

                                                                                                                                                [HP]

 

You may also like...