Assurance of Victory

TEMA              : DECLARATION OF FAITH

JUDUL : ASSURANCE OF VICTORY

Ayat                : 1 Korintus 10:13

 

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Korintus 10:13)

Latar belakang Jemaat di Korintus pada masa itu hidup dan berkembang pada konteks yang tidak kondusif. Begitu banyak kuil di sana, diantaranya adalah Kuil Dewi Artemis dan Aphrodite sebagai ikon yang berperan sebagai pusat sosial dan pusat ibadah yang cenderung amoralitas. Bagi Jemaat Korintus yang telah menerima Tuhan Yesus Kristus dalam hidupnya, kehidupan sosial seperti ini oleh Rasul Paulus dianggap sebagai pencobaan-pencobaan bagi jemaat. Rasul Paulus mengingatkan bahwa Bangsa Israel (ketika keluar dari Tanah Mesir) menjadi contoh yang relevan dan bagaimana mereka binasa dalam pencobaan di padang gurun. Tetapi Paulus juga menguatkan untuk tidak takut karena pencobaan yang dihadapi, karena hal itu tidak melebihi kekuatan, serta ada jaminan kesetiaan Allah dan jaminan kemenangan (assurance of victory).

Relevansi dan implikasinya dalam kehidupan masa kini adalah dengan tanpa disadari kita juga sering terjebak dalam kehidupan seperti ini, namun dalam konteks berhala modern. Berhala di sini yang dimaksud adalah sebagai sesuatu yang bisa menggeser posisi Allah dan menjadikannya sebagai ilah. Ada kalanya masalah pencobaan hidup dipicu oleh self interest dari diri kita dan tidak selalu dari luar. Sesuatu yang seharusnya tidak menjadi berhala tetapi karena interest yang berlebihan akibatnya itu menggeser posisi Allah dan menjadi berhala di dalam diri kita. (misalnya: hobi, gadget, dll).

Ada tiga hal yang dapat kita lakukan agar dapat mengalami kemenangan dalam menghadapi pencobaan berhala modern:

  1. Menghadapi pencobaan tersebut.

Hidup adalah perjalanan, tidak selalu lurus seperti jalan tol, ada kalanya harus berbelok, berbatu, curam atau macet tapi semuanya tidak di luar kemampuan. Hidup di dalam Tuhan merupakan hidup yang menjadi gabungan keseluruhan tersebut, tetapi semua ada di dalam kemampuan kita. Diibaratkan dengan tribulum yang digunakan untuk memisahkan gandum dari kulitnya, pukulan tribulum memecahkan kulit gandum dan yang tersisa adalah benih atau inti dari biji gandum. Agar hidup kita menjadi bermutu, maka hidup kitapun perlu melalui proses. Dari sini muncul istilah tribulation, seakan-akan pencobaan itu memukul kita dalam kelokan ke kiri, ke kanan, ke bawah atau ke atas dengan tujuan untuk memunculkan kita sebagai manusia yang berkualitas. Jay Adams mengungkapkan ada tiga sikap yang bisa muncul ketika manusia dihadapkan dengan masalah.

  • Menghindari masalah namun risikonya akan muncul kembali bahkan dengan realita yang lebih besar.
  • Mengabaikannya, tetapi masalah itu akan tetap ada dan akan mengganggu selamanya.
  • Menghadapinya dan belajar untuk memenangkannya.

 

  1. Meyakini akan kesetiaan Allah.

Kepada Jemaat Korintus Allah tidak menjanjikan kemudahan tetapi kesetiaan-Nya. Keyakinan akan kesetiaan Allah bertumbuh dengan belajar terbuka menjalani dan memberi kesempatan kepada Allah untuk berkarya dalam hidup kita. Kita harus memahami bahwa Allah setia dalam segala keadaan dan kesetiaan-Nya tidaklah didasarkan pada kesetiaan manusia (2Timotius 2:13)

Pergunakan iman yang adalah kemampuan untuk melihat dan berpihak pada kesetiaan Allah di tengah ketidak pastian dan kegagalan segala upaya terbaik manusia. Dan selanjutnya dapat dirasakan berkat-berkat yang diterima dalam hidup lebih banyak melampaui yang didoakan.

 

  1. Meyakini Allah akan memberikan solusi.

Allah mau dan mampu memberikan solusi kepada setiap manusia di dalam waktu-Nya, dalam kehendak-Nya dan dalam cara-Nya. Problemnya seringkali kita hanya bersedia ditolong oleh Allah asal dengan cara kita. Kita harus memahami bahwa Allah mampu memberikan solusi sehingga kita bisa memenangkan masalah dan pencobaan di dalam kancah realita dan bukan di luar realita karena juara sejati ada di dalam arena.  

 

Pertanyaan dan Aplikasi:

Kata “pencobaan” seringkali mempunyai konotasi buruk bagi kita selama ini, namun sesungguhnya “pencobaan” itu merupakan suatu ujian yang harus kita hadapi dan dengan iman. Jaminan kemenangan atas segala masalah dari kesetiaan Allah sesungguhnya sudah ada pada kita saat ini.

Sudahkah Anda menaruh iman Anda pada kesetiaan Allah? Sharingkan!

                                                                                                                                                [HP]

You may also like...