Knowing The Value Of Giving

Tema September : RENEW MY ATTITUDE
Sub Tema : THE VALUE OF GIVING (MANFAAT MEMBERI)

The value of giving adalah dampak atau manfaat dari sebuah pemberian yang dilandasi dengan kasih. Sikap memberi yang dilandasi oleh kasih ini telah ditunjukkan oleh Yesus ketika mati di kayu salib, memberikan nyawa-Nya dan hal ini berdampak kepada keselamatan umat manusia.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).

Sikap di balik setiap pemberian menentukan motivasi apa sebenarnya yang sedang kita lakukan di hadapan Allah. Karena setiap pemberian bisa dilakukan dengan berbagai alasan:
• yang pertama, bisa dikarenakan untuk menghindari konsekuensi (misalnya, ada perasaan takut, kalau tidak memberi nanti tidak diberkati),
• yang kedua, bisa dikarenakan untuk menghindari kritikan oleh orang lain,
• yang ketiga, dengan alasan untuk menyenangkan Tuhan (ada perasaan takut kalau tidak memberi, nanti Tuhan tidak senang).

Semuanya itu baik, meskipun masih ada unsur rasa takut. Tetapi ada satu tingkat kedewasaan (level maturity) yang sangat tinggi dalam memberi yang tidak dilandasi oleh rasa takut yaitu apabila kita melakukan kegiatan memberi itu dikarenakan memang kita menyukai / menyenangi sikap memberi tersebut. Karena sikap memberi ini adalah suatu pilihan (bukan perasaan); yaitu pilihan yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Oleh karenanya kita harus belajar memperbaharui sikap ini (renew my attitude) dengan benar, karena Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Tuhan Yesus yang mengasihi kita telah terlebih dahulu memberi dengan tanpa batas, dan Tuhan juga menginginkan kita memiliki sikap yang sama seperti Dia, memberi dengan sepenuh hati, tidak pakai hitung-hitungan. Inilah Dimensi Ilahi yang diinginkan Allah, supaya kita mengalami transformasi (Galatia 2:20). (Just as God and Jesus gave because they loved, we give because we also love).

Ibadah sore:
Dalam Alkitab dikatakan bahwa uang atau mamon itu punya kuasa, dan Tuhan Yesus telah mengingatkan bahwa kita tidak boleh mengabdi kepada mamon karena ini bisa menjadi saingan Allah. Sebaliknya, kita harus bisa menguasainya, karena kalau tidak demikian, maka kita yang akan dikuasai olehnya. Cara kita mengelola keuangan itu penting karena uang itu ada nilainya di hadapan Allah, yang mana Yesus pernah memuji seorang bendahara yang mengikat persahabatan dengan cara menggunakan uang (Lukas 16:1-13). Pesan yang ingin disampaikan di dalam perumpamaan ini adalah:
• Kasihilah manusia dan gunakan uang (love people, use money).
• Kesetiaan dalam hal yang kecil, pergunakan uang terutama dengan tujuan yang dapat memberi manfaat bagi orang lain (be faithfull).
• Kita mengabdi kepada Allah, bukan kepada mamon. (choose your God).

Seorang Tokoh Kristen yang bernama John Wesley mengatakan tiga hal sbb:
• Earn all you can: Maksimalkan potensimu, segala penghasilanmu dan kerja kerasmu adalah ibadahmu.
• Save all you can: Kendalikan pola hidupmu supaya kamu bisa meminimalkan biaya hidupmu dan dengan demikian kamu bisa menabung sebanyak-banyaknya.
• Give all you can: Sanggupkan dirimu untuk mau memberikan segalanya. Dan pada poin ketiga inilah John Wesley berkata bahwa orang yang kaya di hadapan Tuhan adalah mereka yang mau memberikan tanpa batas (no limit).

Pertanyaan dan Aplikasi:
Ketika Anda mengalami transformasi dan menyadari bahwa Anda adalah milik Allah, maka apapun yang Anda lakukan, Anda akan melakukan semuanya itu dengan sukacita atas dorongan niat untuk memuliakan nama Allah.
Sebagai pengurus atau pengelola uang yang ada, Andapun dapat memanfaatkannya untuk memuliakan nama Allah. Ingat bahwa uang itu sendiri bukan kejahatan, tetapi mencintai uang itulah kejahatan.
Bagaimana Anda menyusun rencana kehidupan Anda supaya dapat memberikan berkat yang maksimum kepada sesama manusia dan kemuliaan yang maksimum kepada Allah? Sharingkan!

You may also like...