Kemenangan Di Dalam Kasih Karunia Tuhan (Victory in God’s Grace)
Tema Bulan Oktober : Kasih Karunia Tuhan (God’s Grace)
Sub Tema : Kemenangan Di Dalam Kasih Karunia Tuhan (Victory in God’s Grace)
Ayat :
1Korintus 15:57; 1Korintus 9:24-25; Matius 6:11, 34; 1 Timotius 6:6, 8; Ibrani 13:5
Kasih karunia yang telah kita terima sebagai orang percaya melalui pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib sangat mahal harganya. Oleh karena itu kita harus menyikapi hidup ini dengan serius supaya kasih karunia yang telah kita peroleh dari Tuhan ini tidak menjadi sia-sia.
Kemenangan dalam hidup oleh kasih karunia atau anugerah Tuhan ini harus diperjuangkan. Kita harus terus menerus melatih dan mendisiplin diri di dalam mentaati firman Tuhan. (Rasul Paulus menganalogikan dengan atlit yang selalu disiplin melatih diri agar dapat meraih kemenangan dalam setiap pertandingan atau perlombaan). Ingat bahwa tidak ada kemenangan tanpa perjuangan; oleh karena itu kita harus mengerjakan kasih karunia itu.
Ada tiga hal yang perlu kita lakukan supaya hidup kita berkemenangan di dalam kasih karunia Tuhan:
- Sadar akan prioritas kita.
Kita harus selalu memelihara iman percaya kita kepada Tuhan dan selalu fokus kepada prioritas hidup kita yaitu dengan cara selalu mengingat anugerah Tuhan kepada kita. Kita harus senantiasa sadar dan saling mengingatkan jangan sampai fokus hidup kita bergeser atau berubah. (Jangan seperti bangsa Israel yang bersungut-sungut, padahal sejak awal sudah dipelihara Tuhan dengan makanan manna gratis setiap hari).
- Kita harus bertindak dengan cermat.
Menjalani hidup ini bukan asal-asalan, tetapi perlu berhati-hati dan berhikmat, karena kebanyakan orang jatuh dalam dosa itu karena salah didalam mengambil keputusan. Menjalani anugerah perlu hikmat dari Tuhan. Kita perlu membangun relasi yang akrab dengan Tuhan. Karena semua persoalan hidup ini solusinya ada di dalam Alkitab, yaitu Firman Tuhan.
- Berani berkata tidak atau berkata cukup dalam hidup ini.
Kita harus memiliki pengendalian diri atau mampu menguasai diri dan berani berkata tidak atau berkata cukup. Misalnya, makanlah secukupnya, tidak berlebihan. Dalam menyikapi setiap permasalahan kehidupan, kita harus memiliki sikap yang bijak, bersandar penuh kepada Tuhan. Kesusahan sehari cukuplah sehari. Dalam hal beribadahpun harus disertai dengan rasa cukup. Persiapkan diri kita untuk beribadah dengan sikap hati yang lembut dan siap untuk menerima taburan Firman Tuhan. Dengan demikian pasti kita akan pulang dengan sukacita.
Mengucap syukurlah senantiasa dan miliki gaya hidup yang selaras dengan kebenaran Firman Tuhan, maka hidup kita akan menuju pada keserupaan dengan Kristus.
Pertanyaan dan Aplikasi:
Dalam perjalanan di padang gurun bangsa Israel disertai Allah siang dan malam. Allah hadir memimpin mereka di depan (dalam bentuk tiang awan dan tiang api). Ketika bangsa Israel kehausan, air memancar keluar dari batu, ketika mereka butuh makanan, tersedia manna dan burung puyuh. Kenyataannya, hidup mereka cukup dan tidak kekurangan.
Berjalan di padang gurun sekalipun, kalau tetap fokus dengan pimpinan Tuhan, merupakan anugerah pengalaman menyenangkan yang luar biasa.
Supaya Anda bisa mengalami hidup berkemenangan, tetaplah sadar dan fokus akan prioritas kepada Tuhan yang memimpin hidup Anda, cermat dan berhikmat dalam bertindak, serta menguasai diri dalam segala hal untuk berani berkata cukup.
Sudahkah Anda menerapkan prinsip ini supaya bisa mengucap syukur dan benar-benar mengalami hidup berkemenangan? Sharingkan !
(HP)