Bebas dari Pikiran yang Buruk/Jahat

Tema Bulan Agustus       : Freedom (Kemerdekaan)

Sub Tema                             : Bebas dari pikiran yang buruk/jahat

Ayat                                         : Filipi 4:8-9 ; 2:5-8

 

Baik buruknya perilaku atau attitude di dalam kehidupan sehari-hari sangat ditentukan oleh pola pikir seseorang. (Bahkan tidak tergantung dari status sosial maupun tingkat pendidikan).  Pola pikir yang baik (positif) akan menghasilkan perilaku (attitude) yang baik.

 

Mengutip kata-kata  Ralph Waldo Emerson:

“Taburlah pemikiran maka Anda akan menuai tindakan, taburlah tindakan dan Anda akan menuai kebiasaan, taburlah kebiasaan dan Anda akan menuai karakter, taburlah karakter dan Anda akan menuai masa depan (destiny).” (Ralph Waldo Emerson, 1803 – 1883)

 

Pola pikir ditentukan oleh apa yang Anda percayai. You are what you believe.  (Francis A. Schaeffer, 1912 – 1984)

 

Oleh karena itu kalau yang kita tanamkan ke dalam pikiran kita setiap hari adalah hal-hal yang baik dan positif, maka dampak dari kehidupan kita akan menjadi positif dan konstruktif.  Freedom tidak terjadi dengan sendirinya, perlu upaya untuk mencapainya.

 

Bagaimana caranya agar kita bisa terbebas atau merdeka dari belenggu pikiran yang jahat?

  1. Kita harus memiliki relasi yang baik dan benar dengan Kristus.

Kita harus benar-benar melekat erat dengan Kristus karena kemampuan atau kehebatan kita sangat tergantung kepada siapa kita melekat. Kalau kita memahami diri kita adalah mulia, maka sikap dan perbuatan kita juga mulia. Kepada siapa kita melekat, akan menetukan siapa diri kita. Relasi yang melekat erat dengan Kristus akan mempengaruhi perilaku dan karakter kita. (you do what you think, you think what you do).

 

Contoh: Fanny Crosby (1820-1915), mengarang/menggubah lebih dari 7000 lagu, meskipun buta sejak bayi, dia tidak merasa pikirannya terpenjara melainkan dia merasa bebas dari pikiran-pikiran  yang negatif karena dia memiliki relasi yang erat dengan Kristus.

 

  1. Kita harus belajar untuk menerapkan pola pikir Kristus.

Selain relasi yang erat dengan Kristus, selanjutnya kita juga harus belajar untuk menerapkan pola pikir Kristus, yaitu:

  1. Kristus mau menyangkal diri dengan merelakan diri-Nya yang adalah Allah turun ke bumi menjadi manusia.
  2. Kristus mau melayani menjadi hamba, keluar dari kepentingan diri sendiri dan siap tertuju untuk melayani dan memberi yang terbaik kepada orang lain.
  3. Kerendahan hati, ditunjukkan oleh Kristus yang tidak malu identitasnya disetarakan dengan manusia.
  4. Taat, Yesus Kristus selalu belajar hidup dalam ketaatan pada kehendak Bapa di Sorga.
  5. Memberi atau berkorban dengan dasar kasih.

 

  1. Tetaplah hidup dengan menerapkan pola pikir Kristus secara berkesinambungan / kontinuitas.

 

Pertanyaan dan Aplikasi:

Bukanlah suatu hal yang mudah untuk membiasakan diri berpikir posistif , terutama saat keadaan berlawanan atau tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Namun kita tahu bahwa karakter, prestasi, kesuksesan, adalah hasil dari usaha  yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan.

  • Bagaimana Anda membiasakan diri berpikir positif secara terus menerus (berkesinambungan)?
  • Apa langkah-langkah Anda untuk tetap berkomitmen menerapkan pola pikir Kristus secara berkesinambungan? Sharingkan!

 

                                                                                                                                                                             (HP)

 

You may also like...