Kemerdekaan Dari Masa Lalu
Tema Bulan Agustus : Freedom (Kemerdekaan)
Sub Tema : Kemerdekaan Dari Masa Lalu
Ayat : 1 Samuel 18:14, Keluaran 14-11-12, 1 Samuel 17: 34-37, 1 Samuel 30
Kehidupan kekristenan dimulai dengan pertobatan, dan selanjutnya harus disertai dengan tindakan untuk berubah supaya bisa melihat kasih karunia Tuhan. Dan perlu diketahui bahwa inti kehidupan manusia yang terdalam adalah hati, oleh karena itu kita harus mengisi hati kita dengan Roh Tuhan, dan mengijinkan Tuhan yang memimpin kehidupan kita.
Sesungguhnya salib Kristus telah memberikan pengharapan akan masa depan, namun manusia sering masih terbelenggu dengan masa lalu. Seperti ketika Tuhan (melalui Musa) mau membawa bangsa Israel ke Kanaan, namun bangsa tersebut bersungut-sungut karena terbelenggu dengan masa lalu mereka yang menganggap hidup di Mesir lebih enak. (Keluaran 14:11-12).
Apa yang bisa dilakukan supaya kita tidak menoleh ke belakang?
- Sadari bahwa masa lalu adalah kenangan, masa depan adalah harapan.
Bila harus diceritakan, kenangan (masa lalu) hanya untuk meyakinkan orang lain, tetapi tidak untuk diandalkan.
Contohnya adalah: Pengalaman dan harapan Daud dalam percakapannya dengan Saul.
Pengalaman Daud: “Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa….,aku mengejar, menghajar…
Harapan Daud: Tuhan yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu…. (1 Samuel 17:34-37).
- Sadari bahwa Tuhanlah wujud harapan semua orang.
Setiap masalah di dalam kehidupan selalu ada solusi dari Tuhan dan seringkali tidak bisa dipikir secara logika.
Contoh: Musa membelah Laut Teberau dengan sebatang tongkat.
Yesus memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan.
- Sadari bahwa pribadi Tuhan lah yang harus kita cari.
Ketika menghadapi masalah, kuatkan kepercayaan kita kepada Tuhan, dan bertanya kepada Tuhan, apa yang harus kita lakukan.
Contoh: Ketika Ziglag terbakar dan pembalasan Daud kepada orang Amalek. (1 Samuel 30)
Pertanyaan dan Aplikasi:
Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia tidak luput dari masalah. Sebagai anak-anak Tuhan, ketika ada masalah muncul dalam kehidupan , apakah yang Anda lakukan?
Mencari Tuhan dan meminta petunjuk-Nya ataukah menyelesaikannya sendiri berdasarkan pengalaman masa lalu?
Jika Anda belum terbiasa dengan mencari Tuhan dan meminta petunjuk-Nya, apakah yang menjadi kendala tentang hal ini bagi Anda?
Sharingkan dengan anggota Kesan!
(HP)
