Pengharapan yang Pasti
Datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup. Markus 5 : 22-23.
Yairus punya pengharapan bahwa Yesus akan datang ke rumahnya dan menumpangkan tangan atas anaknya yang sakit parah. Yairus percaya kalau Tuhan yang menumpangkan tangan atas anaknya, maka anaknya akan sembuh.
Seberapa besar pengharapan kita hari-hari ini kepada Tuhan? Kalau pengharapan kita letakkan pada kepintaran dan keahlian kita, kepada materi atau kepada orang lain yang kita anggap dapat memenuhi pengharapan kita, maka suatu saat keahlian dan kepintaran kita ada batasnya, materi kita pun bisa habis, bahkan orang yang menjanjikanpun bisa mengecewakan. Tapi kalau kita mau meletakkan pengharapan kita hanya kepada Yesus, pengharapan itu pasti dan tak terkalahkan dengan apapun juga.
Mari kita ubah pengharapan kita hanya di dalam Tuhan. Dia adalah Allah yang tidak pernah mengecewakan. Sama seperti Yairus, sekalipun dalam perjalanan keluarganya mengabarkan bahwa anaknya telah meninggal, Yairus tetap tenang dan percaya kepada Yesus. Ketika kita meletakkan pengharapan kita hanya kepada Dia, maka Allah akan bertindak untuk menggenapinya. Ubah pengharapan kita yang selama ini ditujukan kepada harta atau orang menjadi pengharapan di dalam Tuhan. Karena di dalam Tuhan pengharapan kita menjadi pengharapan yang pasti. (LL)