Pemeliharaan Tuhan
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak sebab Tuhan menopang tangannya. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti. Mazmur 37:23-25
Kehidupan tidak pernah menjanjikan sesuatu yang abadi. Banyak hal yang tidak kita harapkan terjadi. Namun, Firman Tuhan hari ini mengajarkan kita untuk tidak terperangkap dalam keterpurukan terus menerus atau penyesalan yang berkepanjangan akan kegagalan masa lalu. Tuhan senantiasa mengajarkan kita untuk menghadapinya. Kasih karunia-Nya cukup bagi kita untuk menolong kita keluar dari masalah kita. Dan kita akan keluar sebagai pemenang.
Bayangkan, seekor burung walet yang bersusah payah membangun sarangnya, perlu waktu dan tenaga yang luar biasa untuk bisa membuatnya. Namun, hanya perlu waktu sebentar bagi manusia untuk menghancurkan “bangunan” tersebut. Atau seekor laba-laba yang merajut rumahnya dengan susah payah, namun dapat dihancurkan dalam sekejap. Apakah mereka meratapinya? TIDAK. Mungkin mereka sedih melihat keadaan ini, namun mereka akan bangkit dan membangun kembali sarang yang hancur tersebut. Jadi, jangan hanyut dalam kesedihan saat ”sarang” kita hancur. Percayalah, ada tangan Tuhan yang senantiasa terulur dan menopang, siap untuk mengangkat kembali. Tidak ada kelelahan bagi orang yang menaruh harapan dan percaya pada Tuhan. Hancurnya “sarang” itu artinya Tuhan akan mengajak kita membangun “sarang baru” yang lebih kokoh. (IS)