Pribadi Yang Dapat Dipercaya
Tema Juli : THE VALUES OF RELATIONSHIP (NILAI-NILAI SEBUAH HUBUNGAN)
Judul : PRIBADI YANG DAPAT DIPERCAYA.
Topik : Hubungan sejati dapat terwujud dari pribadi yang dapat dipercaya.
Ayat-ayat : Kejadian 39:1–23 ; Pengkhotbah 9:10
Menjadi pribadi yang dapat dipercaya serta menjaga kepercayaan yang sudah diterima merupakan hal yang penting bagi kehidupan orang percaya, karena hubungan sejati dapat terwujud dari pribadi yang dapat dipercaya.
Agar dapat menjalin hubungan yang baik di manapun kita berada (keluarga, bisnis, pelayanan, dll) maka kita harus menjadi pribadi yang dipercaya oleh Allah dan sesama.
Belajar dari kehidupan seorang tokoh Alkitab yang bernama Yusuf, seorang yang percaya kepada diri sendiri, dipercaya oleh sesama dan dipercaya oleh Allah sehingga ia dapat tetap menjalin hubungan dimanapun dia berada dan hidupnya menjadi berkat bagi sesama.
Yusuf memiliki relasi yang benar dengan Allah sehingga ia selalu dapat merasakan penyertaan-Nya setiap saat dalam kondisi dan situasi apapun dalam hidupnya. Keberhasilan Yusuf hanya karena ada penyertaan Tuhan atasnya.
Ada langkah-langkah praktis untuk kita dapat mengalami hidup yang memberi kepercayaan bagi sesama antara lain:
- Harus ada penyertaan Tuhan di dalam hidup kita.
Kita harus memiliki sikap yang bersandar penuh kepada Tuhan dan sadar betul bahwa penyertaan Tuhan dalam hidup kita akan membawa rasa damai. Sekecil apapun keputusan dan tindakan yang akan diambil, kita harus belajar untuk meminta tuntunan dari Tuhan.
Ketika kita mulai hidup benar dan taat kepada Tuhan, masalah di dalam kehidupan kita mungkin tetap ada (seperti yang dialami juga oleh Yusuf dimana ia menghadapi banyak sekali masalah); tetapi kita tahu bahwa ada kepedulian dan penyertaan Tuhan yang akan mengurai masalah-masalah dalam kehidupan kita. Dengan demikian kita akan memahami bahwa kesulitan hidup yang mungkin harus kita hadapi adalah sebagai suatu kerelaan menderita untuk sebuah kepercayaan seperti yang dialami oleh Yusuf dan hal ini. dicatat dalam Kejadian pasal 39:1-23. Kisah hidup Yusuf banyak ditandai dengan berbagai penderitaan, namun ia hadapi semua itu dengan mengandalkan Tuhan.
- Kita harus memiliki integritas.
Memiliki integritas berarti kita tetap melakukan kebenaran (Firman Tuhan) meskipun tidak ada orang lain yang melihat. Sikap seperti ini dapat terjadi apabila kita memiliki relasi yang benar dengan Tuhan, yang memungkinkan kita juga memiliki relasi yang benar dengan diri sendiri.
Yusuf dapat dengan tegas menolak godaan seksual dari Istri Potifar, karena Yusuf tahu betul siapa dirinya di hadapan Tuhan. Integritas yang dimiliki Yusuf ini adalah akibat dari relasinya yang akrab dengan Tuhan. Saat ini integritas kita juga sedang diuji terutama dalam masa pandemi dengan hampir semua aktifitas dikerjakan dari rumah masing-masing tanpa ada yang memperhatikan secara langsung. Dalam hal ini, diperlukan kesetiaan dan komitmen kita untuk tetap melakukan aktifitas bekerja, belajar, ibadah sebagaimana seharusnya meskipun dari rumah masing-masing tanpa ada yang memperhatikan. Nasehat dari Rasul Paulus seperti demikian:
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3:23).
Pertanyaan dan Aplikasi:
Penyertaan Tuhan bagi setiap pribadi yang berintegritas adalah kunci sukses dalam kehidupan yang dipenuhi dengan rasa damai. Untuk itu kita harus memiliki relasi yang benar dengan Tuhan, relasi yang benar dengan sesama dan relasi yang benar dengan diri sendiri. Sehingga kita menjadi pribadi yang dipercaya oleh Tuhan dan juga dipercaya oleh sesama.
Bagaimana Anda mempergunakan waktu-waktu yang ada? Sharingkan!
[HP]