Kasih Karunia Untuk Orang Berdosa (God’s Grace For The Sinners)
Tema Bulan Oktober : Kasih Karunia Tuhan (God’s Grace)
Sub Tema : Kasih Karunia Untuk Orang Berdosa (God’s Grace For The Sinners)
Ayat :
Yohanes 1:16-17; Roma 3:23; 1 Yohanes 3:4; Roma 6:23; Efesus 2:8; Yohanes 15:4-5; Roma 6:14-15
Alkitab menjelaskan bahwa manusia telah jatuh ke dalam dosa, dan sebagai akibatnya adalah manusia telah kehilangan Kemuliaan Allah. Alkitab pula telah menjelaskan bahwa pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib adalah untuk menebus dosa kita. Dosa adalah sesuatu yang sangat serius di mata Tuhan dan sangat dibenci Tuhan. Perbuatan dosa itu bukanlah persoalan yang sederhana, karena begitu seseorang berbuat dosa, maka seterusnya ia akan menjadi budak dosa. Firman Tuhan berkata “upah dosa ialah maut”. Tetapi karena kasih karunia Allah, kita diampuni. Pengampunan ini merupakan kasih karunia terbesar dalam hidup kita. Pengampunan hanya ada di dalam Yesus. Yang harus kita lakukan adalah bertobat, selanjutnya kita harus lahir baru, mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat.
Setelah kita bertobat dan mendapat pengampunan, kasih karunia Allah bekerja dalam hidup kita. Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kasih karunia Allah sudah bekerja dalam diri kita? Hal ini dapat diketahui dengan mengamati perubahan perilaku kita (perlu introspeksi diri). Karena ada hubungan langsung antara pengampunan yang kita terima dari Allah, dan perubahan perilaku sebagai akibat dari pengampunan itu. Perubahan perilaku ini bukan suatu pilihan, tetapi ini adalah hal yang harus terjadi. Perubahan perilaku ini harus terlihat nyata dalam bentuk buah-buah pertobatan atau buah-buah Roh, yaitu ada kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Buah roh adalah kualitas hidup yang bisa dilihat:
Ada tiga hal yang dapat kita lakukan untuk merespon kasih karunia Allah, yaitu:
- Tetap percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Saat bertobat, kita menyerahkan kedaulatan atas hidup kita kepada Tuhan, dan membiarkan Tuhan yang membimbing kita menurut kehendak-Nya.
- Tetap menjadikan Tuhan sebagai sumber kehidupan kita.
Senantiasa melekat erat dengan Tuhan, sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur.
- Senantiasa bersyukur atas jasa-Nya melakukan penebusan untuk mendamaikan kita dengan Bapa.
Berusaha mengasihi dan melayani jiwa-jiwa sebagai ungkapan perbuatan kasih seperti yang dilakukan Yesus.
Pertanyaan dan Aplikasi:
Banyak orang Kristen yang menjalani kehidupan dalam kelemahan, tanpa kuasa, tanpa sukacita dan damai sejahtera. Mengapa demikian? Mari perhatikan kata-kata Paulus:
“Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.” (Roma 8:2)
“Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (1 Korintus 15:57)
Jadi sudah jelas bahwa di dalam hidup ini kita tidak lagi berada di bawah kuasa dosa. Untuk itu kita harus berperang melawan dosa, dan tidak hidup dalam dosa.
Sekalipun kita belum sempurna, tetapi tidak ada orang yang harus hidup dalam kekalahan karena Allah yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus.
Tidak ada kemenangan yang berarti tanpa adanya perjuangan.
Sharingkan pengalaman bagaimana Saudara mengalami kemenangan atas dosa!
(HP)